Selasa, 27 November 2012

Diary Kehamilan, 28 Nov 2012


28 November 2012

Diary Kehamilan

    Setelah menikah, 9 September 2011, aku dan suamiku memang berencana untuk program. Menunda kehamilan sampai 1 tahun perkawinan. Alasan suamiku karena ingin memuaskan diri jalan-jalan dan menikmati kehidupan perkawinan berdua dulu, sebelum memiliki anak. Untuk aku sendiri, sebenarnya tidak masalah. Namun karena setelah menikah, aku belum mendapatkan pekerjaan tetap, setelah resign dari kantorku yang lama, menunggu suami pulang terasa lebih menyenangkan jika aku memiliki ‘mainan’ (baca: baby). Aku sempat menawar untuk program penundaan dipercepat menjadi 6 bulan. Tetapi, setelah di awal tahun 2012, aku bekerja tetap  dan sudah sibuk dengan aktivitasku sebagai dosen, kami tetap pada rencana awal untuk mulai program kehamilan setelah 1 tahun perkawinan.
    Pertanyaan dari lingkungan kadang menjadi cobaan yang berat bagi program penundaan ini. Untuk generasi ‘tua’ alasan penundaan kadang tidak bisa masuk di akal.  Sering juga orang-orang di sekeliling menyarankan untuk periksa ke dokter anu, pijat di klinik ini, minum ini, makan itu dll.  Bahkan ada yang men-judge aku susah hamil karena terlalu gemuk :( Apalagi ayah dan mertua memang sudah sangat merindukan cucu. Kesulitan yang dulu di alami orang tua ketika memperoleh aku, aku rasa juga menambah ketakutan dan menambah harapan orang tua untuk mendapatkan cucu.
    Program penundaan yang kami lakukan hanya berdasarkan kalender. Alhamdulillah,  kecanggihan tehnologi saat ini memungkinkan pasangan untuk men-download program  di smart phone untuk mengetahui masa subur. Jadwal mens ku yang relatif teratur membuat program ini berjalan baik. Setelah honey moon ke 2 di perayaan ulang tahun perkawinan kami yang pertama, aku dan suamiku akhirnya  memulai program untuk memiliki anak.
    Usaha dan doa tak putus-putus dipanjatkan. Mens pertama setelah honey moon menjadi kecemasan tersendiri. Apalagi aku pernah menonton flim di BBC Knowledge mengenai usaha-usaha keras pasangan yang sudah menikah bertahun-tahun dan belum di karuniai anak. Ada keinginan untuk periksa ke dokter, karena sewaktu kecil aku sangat suka bermain lompat tali, dan pernah dipijit dan diberitahu oleh tukang pijit tersebut bahwa kandunganku agak miring karena sering lompat-lompat. Aku dan suami sepakat akan cek bila setelah 6 bulan mencoba belum hamil. Timbul rasa iri bila berpapasan dengan wanita yang sedang mengandung. Senang sekaligus iri melihat teman-teman yang menikah lebih belakangan, namun saat ini sudah banyak yang menggendong bayi.

Bercak darah
November 2012, bulan ke 2 setelah kami berencana untuk memiliki anak, setelah mengajar aku melihat ada bercak darah di pakaian dalamku. Sedih rasanya, karena aku berpikir aku mendapat menstuasi. Namun, setelah menggunakan pembalut selama 2 hari, tidak ada darah haid yang keluar. Berdasarkan hasil searching di internet, bila memang terjadi kehamilan, darah merupakan saat dimana embrio menempel di rahim. Perasaan harap-harap cemasku semakin besar.
Besoknya tak sabar aku membeli test pack. Hasil test pack negatif, meskipun darah haid tidak keluar. Perut bagian bawah dan payudara terasa sakit. Namun sakitnya tidak permanen (hilang timbul). Aku semakin bingung dengan keadaan ini. Tidak haid, tapi juga tidak positif  :( Perasaanku juga tidak karuan. Ada ketakutan besar antara aku ‘sakit’ atau 'gangguan' sehingga tidak mendapatkan haid, tapi juga tidak positif hamil. Bila mengandung, entah mengapa ada ketakutan besar anakku akan cacat ataupun keterbelakangan mental. Bayang-bayang itu selalu menghantuiku karena aku pernah membaca di sebuah majalah kasus ibu yang tidak terdeteksi hamil, namun juga tidak haid ternyata ada gangguan kehamilan, kemudian melahirkan anak dengan gangguan mental.
Mengingat test pack yang ku beli adalah test pack termurah dengan harga Rp 5.000 saja, akhirnya aku berniat untuk melakukan test lagi dengan test pack yang lebih mahal (Rp 20.000-an) setelah beberapa hari aku tetap tidak mendapatkan haid.   

Test Pack Positif
Sesuai dengan petunjuk penggunaan test pack, test di lakukan pada saat pipis pertama di pagi hari. Jam 3.30, dengan mengantuk aku menampung air pipis, kemudian suamiku yang mencelupkan test packnya. Alhamdulillah 2 garis, meskipun garis ke dua sangat tipis. Masih belum yakin dengan hasil test, malamnya kami mencoba lagi, dan ternyata tetap dua garis dan sudah lebih tebal dari sebelumnya. Barulah kami yakin bahwa aku memang hamil dan memberi tahu kepada orang-orang terdekat. 

Besoknya, kami cek ke dokter dan berdasarkan hasil USG sudah terdapat kantung rahim 0,87 cm :)

  Berdasarkan mens terakhirku, kira-kira baby sudah berumur 5 minggu, dan perkiraan lahir tanggal 24 Juli 2013. Saat ini, alhamdulillah aku tidak mengalami gangguan mual dan muntah. Hanya pegal di perut dan payudara (hilang timbul). Aku juga susah untuk menahan kantuk dan jadi lebih pelupa.

Sehat lahir batin ya baby-ku. Mama and Papa  always try to give everything the best for U :)

1 komentar:

  1. Stainless Steel - Titsanium Arms
    Titanium Blade is the damascus titanium most popular, microtouch titanium trim as seen on tv durable and effective stainless steel oakley titanium glasses safety razor and features an alloy of titanium stainless babyliss pro nano titanium straightener steel. Made from citizen promaster titanium the

    BalasHapus