Kamis, 13 Juni 2013

Syukuran 7 bulan kehamilan anak pertama Naya & Yodi




Jumat, 14 Juni 2013
Syukuran 7 bulanan

Alhamdulillah, kehamilanku sudah mencapai lebih dari 7 bulan. Tepatnya saat ini 34 weeks (sudah lebih dari 8 malah hehe...) Insyallah bertemu baby 3-6 minggu lagi :) Amien.

Hari Rabu kemaren, tanggal 12 Juni 2013 check up ke dokter dengan full team (suami, mama, ibu dan bapak mertua, adekku dan adek suami).  Tinggal papaku aja yang ga ikut karena sedang keluar kota, kalau tidak pasti super full team. Seru melihat respon mama dan okasan (panggilan untuk ibu mertua) melihat baby di monitor USG. Serius dan senang melihat calon cucu mereka. Berulang kali minta suster mengambil foto situasi ketika USG sedang dilakukan. Awalnya suami enggan masuk, karena takut keramaian karena mama dan okasan sudah menemaniku masuk ke ruang check up, tapi dokter mengharuskan suami tetap masuk.

Memang yah, selain pasangan calon ayah dan ibu, penting juga untuk memberikan informasi terkait dengan perkembangan dan penemuan baru terkait dengan perawatan baby kepada calon nenek. Bahkan menurutku lebih penting kepada calon nenek :) Contohnya kemaren ketika sempat ngobrol dengan calon ibu lain terkait dengan ibu hamil berkacamata. Mama bilang omaku dulu minus 5 dan baik-baik saja melahirkan 3 anaknya dengan normal. Sedangkan saat ini bila bumil minus lebih dari 5, dokter kandungan harus meminta rekomendasi dari dokter mata. Untung dokterku bisa menjelaskan alasannya dengan cukup logis kepada mama. Atau terkait dengan pemindahahan kasur. Dokter laktasi menyarankan bila bayi lahir, sebaiknya kasur dipindah ke bawah. Mendengar hal ini mama langsung bilang jangan, takut nanti masuk angin hehe....

Terkait dengan syukuran 7 bulan, pada Sabtu 8 Juni 2013 diadakan syukuran 7 bulanan di rumahku. Tanggal tersebut dipilih (meskipun usia kandungan sudah 8 bulan lebih) karena mama, adek dan otosan (panggilan untuk bapak mertua) baru kembali dari kunjungan keluar negeri.

Maksud acara ini sebagai bentuk ungkapan syukur sudah mencapai 7 bulan karena tidak semua kehamilan bisa mencapai usia ini. Memohon doa supaya proses melahirkan lancar dan selamat, ibu dan bayi sehat jasmani dan rohani. 

Awalnya cukup pusing memikirkan biaya untuk acara 7 bulanan bila mengundang banyak tamu dan mengikuti tata cara adat secara lengkap. Sebagai keturunan Jawa (meskipun tidak 100 %), keluarga sangat menjunjung tinggi adat Jawa yang memang syarat dengan simbol yang kaya makna dan memiliki filosofi dan harapan yang baik. Akhirnya kami mencari jalan tengah dengan tetap  mengikuti tradisi yang kaya makna tersebut, namun dengan cara yang sederhana (baca: minim budget)

Dalam waktu 4 hari persiapan, dan kebetulan sedang tidak ada asisten yang bantu di rumah, akhirnya semua keluarga turun tangan membersihkan rumah dan menyiapkan acara. Jiro (adek suami) menjadi MC dan Aris (adek ku) jadi fotografer. Sampai malam sebelumnya masih sibuk cari baju untukku (ga punya baju bagus yang muat dipake lagi karena sudah naek 13 kg) dan cari foto kopi untuk buku pengajian. Bahkan sampai ketika sudah ada beberapa tamu yang datang, rumah belum selesai dibereskan. Terima kasih kepada tamu (tante-tante) yang sudah membantu membereskan rumah :)

 
Susunan acara 7 bulananku:
1.                  Sambutan tuan rumah
Sambutan dari calon ayah
2.                  Pengajian dan doa bersama

            Terima kasih kepada Ibu Lulu yang sudah memimpin pengajian dan terima kasih atas kehadiran keluarga, teman dan tetangga yang sudah datang mendoakan aku dan baby :)
Pengajian dan doa bersama: Ar-Rahman, Yusuf (1-17), Maryam (16-40)






3.                  Sungkem kepada eyang dan orang tua
            Aku dan suami sungkem kepada eyang dan orang tua. Alhamdulillah eyang ti ku dan Mami masih diberi kesehatan diusia 80 an :) 
Sungkem kepada orang tua, mertua, eyang ti ku (81 thn) dan Mami (eyangti suami 88 thn)

 
Terima kasih banyak kepada tante Eni terutama buat tembang nya yang super merdu :)

4.                  Siraman
            Siraman dilakukan oleh calon ayah, ayahku, ibuku, ayah suami, ibu suami, eyangku dan eyang suami (mami). Siraman sebagai simbol pembersihan jiwa dan raga. Kebetulan sumber air yang digunakan ada yang dari kaki gunung Fuji. Mudah-mudahan baby nanti juga bisa ke sana. Amien :)
Siraman: semoga baby sehat jiwa, raga, cerdas intelektual dan memiliki hati yang peduli, amien :)
5.                  Ganti 7 kain
            Sebelum ganti 7 kain,  pita diikat di perut dan digunting oleh suamiku. Lambang harapan semoga segala kesulitan bisa teratasi. Amien :)

            Ageman, atau kain yang dipakai oleh orang Jawa, ternyata memiliki filosofi yang sangat tinggi, dan memiliki makna filosofi yang dalam. Setiap kain memiliki makna yang terkait dengan doa dan harapan yang tinggi. 
           
1.                  Sido Dadi: bayi yg dilahirkan akan selalu sukses di dalam hidup
2.                  Sido Luhur: bayi yg lahir menjadi org yang sopan dan berbudi pekerti luhur
3.                  Sido Mukti: bayi yg lahir menjadi org yg mukti wibawa (berbahagia dan disegani dengan kewibawaannya)
4.                  Parang Kusumo: bayi yg lahir memiliki kecerdasan bagai tajamnya parang dan memiliki ketangkasan bagai parang yg sedang dimainkan pesilat tanggung. Diharapkan dapat mikul shuwur mendhem jero artinya: menjunjung harkat dan martabat orang tua serta mengharumkan nama baik keluarga
5.                  Truntum: keluhuran budi orang tuanya menurun (tumaruntum) pada sang bayi
6.                  Semen Romo: bayi yg dilahirkan memiliki rasa cinta kasih kepada sesama layaknya cinta kasih Rama dan Shinta pada rakyatnya
7.                  Wahyu Tumurun: bayi yg dilahirkan menjadi orang yg senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa dan selalu mendapatkan petunjuk dan perlindungan Allah.

Ganti 7 kain "Sudah pantas blom ibu2?"
6.                  Pembagian rujak
            Rujak sebagai harapan anak yang dilahirkan menjadi anak yang menyenangkan (segar seperti rasa rujak)

Ulek bumbu dan bahan rujak



Simsalabim, jadilah rujaknya :)
7.                  Potong tumpeng
            Pemberian tumpeng dari calon ayah kepada calon ibu sebagai harapan anak yang dilahirkan sehat dan kuat karena mendapat asupan gizi yang cukup, seperti makanan yang ada di dalam tumpeng yang memenuhi kriteria 4 sehat  (ada sayur dan daging yang kaya protein dan vitamin)

Foto bersama sebelum potong tumpeng

Pemberian potongan tumpeng pertama kepada ibu hamil dan calon bayinya :)

8.                  Ramah tamah (makan bersama)
            Terima kasih banyak untuk kedatangan saudara-saudara, teman-teman dan tetangga :)

              





Terima kasih buat kedatangan teman-temanku. Mohon doa ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar